Revolusi Belajar dengan AR: Sinergi Mahasiswa STKIP Sumenep dan SDN Pangarangan 3 Hadirkan Pengalaman Baru

Sumenep, 6 Desember 2024 – Sebuah langkah inovatif dalam dunia pendidikan kembali terjadi di SDN Pangarangan 3 Sumenep. Tiga mahasiswi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sumenep—Tria Novita Ramadana, Sefti Rofiko, dan Dita Imaniyah—membawa pengajaran ke level yang lebih interaktif melalui pengayaan materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dengan teknologi Augmented Reality (AR).

Revolusi Belajar dengan AR: Sinergi Mahasiswa STKIP Sumenep dan SDN Pangarangan 3 Hadirkan Pengalaman Baru
Seru!

Program ini merupakan bagian dari kegiatan "Mahasiswa Mengajar," yang kali ini menggandeng guru kelas 3A, Pakguru, untuk memperkenalkan cara baru dalam memahami pancaindera. Dengan teknologi AR, siswa diajak berinteraksi langsung dengan visualisasi tiga dimensi yang membuat materi pelajaran terasa hidup dan nyata.




Teknologi AR: Membuka Jendela Baru Pembelajaran

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan elemen digital ke dalam dunia nyata. Dalam konteks pendidikan, AR mampu mengubah cara belajar menjadi lebih imersif dan menarik. Pada kegiatan ini, para mahasiswi memanfaatkan aplikasi berbasis AR untuk memproyeksikan alat peraga digital yang harus dipindai menggunakan perangkat tertentu. Melalui AR, siswa dapat melihat, memahami, dan memanipulasi model pancaindera seperti mata, telinga, dan hidung dalam bentuk 3D yang detail.

“Ketika siswa melihat model mata dalam format AR, mereka bukan hanya memahami struktur luarnya, tapi juga bisa melihat lapisan-lapisan di dalamnya. Ini sangat membantu mereka memahami fungsi organ tubuh dengan lebih mendalam,” jelas Tria Novita Ramadana.




Pengalaman Belajar yang Tak Terlupakan

Program pengayaan ini dilengkapi dengan perangkat teknologi modern seperti proyektor, game edukasi, Google Form untuk kuis interaktif, dan alat peraga AR. Seluruh perangkat dirancang untuk memudahkan siswa menyerap materi dengan cara yang menyenangkan. Dalam sesi pertama, siswa diminta memindai gambar pancaindera menggunakan aplikasi AR yang sudah diinstal. Begitu gambar dipindai, model 3D dari pancaindera muncul di layar, memberikan pengalaman belajar yang mengesankan.

“Kami terkejut melihat antusiasme siswa. Biasanya mereka sulit berkonsentrasi, tapi kali ini semua tampak sangat bersemangat mengikuti pelajaran,” ungkap Sefti Rofiko.

Salah satu siswa kelas 3A, Rina, berbagi pengalamannya. “Saya suka banget lihat gambar mata di HP. Ternyata di dalam mata ada banyak bagian. Seru banget, kayak main game tapi belajar.”




Sinergi Mahasiswa dan Guru: Menciptakan Generasi Digital

Gagasan ini lahir dari kolaborasi erat antara Pakguru dan ketiga mahasiswi. Sebagai guru yang inovatif, Pakguru melihat potensi besar teknologi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. “Anak-anak zaman sekarang tumbuh dengan teknologi. Kita harus memanfaatkan itu untuk membawa mereka lebih dekat dengan ilmu pengetahuan. Dan untuk mendapatkan dan membuat AR pancaindera, mereka berani membayarnya. Itu keren,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi momen berharga bagi mahasiswi STKIP Sumenep untuk mengasah kemampuan mengajar mereka. “Kami belajar banyak dari siswa SDN Pangarangan 3. Anak-anak di sini sangat aktif, dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,” kata Dita Imaniyah.





Pembelajaran Masa Depan Dimulai Hari Ini

Dengan memanfaatkan AR, pembelajaran di SDN Pangarangan 3 berhasil menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna. Teknologi ini membuka peluang baru untuk eksplorasi visual dan interaktivitas yang sebelumnya sulit dicapai melalui metode konvensional.

Program ini bukan hanya menjadi bukti kesuksesan kolaborasi antara institusi pendidikan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mulai mengadopsi teknologi dalam pembelajaran. Kepala sekolah SDN Pangarangan 3, Zainal, S.Pd., menyampaikan harapannya agar inovasi serupa terus dilakukan. “Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa pendidikan bisa selalu berkembang sesuai zaman. Kami sangat bangga menjadi bagian dari revolusi ini.”


Dengan langkah kecil namun signifikan ini, SDN Pangarangan 3 Sumenep kembali menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis teknologi bukanlah hal yang mustahil. Melalui tangan kreatif generasi muda seperti Tria, Sefti, dan Dita, dunia pendidikan Indonesia semakin dekat dengan masa depan yang cerah. (sdnppangarangan3.sch.id)