Sumenep, 2 November 2024 – Suasana pagi yang hangat menyelimuti perpustakaan SDN Pangarangan 3, tempat yang hari ini ramai oleh tawa dan antusiasme anak-anak dari Penulis Cilik Sumenep (PCS). Dalam sesi mingguan kali ini, 24 anggota PCS berkumpul untuk mengikuti materi khusus tentang seni penggunaan tanda baca dalam tulisan. Beberapa tidak hadir karena izin dan sakit. Kehadiran penuh mereka mencerminkan semangat dan antusiasme untuk belajar, tak hanya dalam menulis tetapi juga memahami betapa pentingnya tanda baca dalam memberikan nyawa pada kalimat dan alur cerita.
Seperti biasa, acara dimulai dengan sesi ice-breaking yang hangat dan menyenangkan. Dalam aktivitas ini, anak-anak tertawa bersama dan terlibat dalam berbagai permainan interaktif yang mengajak mereka mengasah kreativitas serta kepercayaan diri. Pembina PCS yang terdiri dari empat orang—termasuk S. Herianto yang sudah dikenal luas dalam dunia literasi anak—berbaur akrab dengan para anggota, menciptakan suasana belajar yang tidak hanya mendalam, tetapi juga santai dan penuh kehangatan.
Keseruan Mereka |
Belajar Tanda Baca: Menghidupkan Narasi dengan Titik, Koma, dan Tanda Seru
Pukul 08.30 WIB, sesi inti dimulai. Materi kali ini tentang penggunaan tanda baca—titik, koma, tanda tanya, tanda seru, tanda petik, dan elipsis—mendapat perhatian serius dari seluruh anggota PCS. Setiap tanda baca dijelaskan dengan rinci, tak hanya sekadar aturan, tapi bagaimana tanda-tanda tersebut mampu menghidupkan narasi dan membawa pembaca dalam alur cerita yang lebih jelas dan emosional.
S. Herianto, yang memimpin sesi ini, mengajak anak-anak untuk merenungkan bagaimana setiap tanda baca dapat menjadi ‘musik’ bagi kalimat yang mereka tulis. “Titik dan koma bisa menenangkan alur, tanda seru bisa memberi semangat, dan tanda tanya membawa rasa penasaran. Kita belajar bukan hanya menulis kata-kata, tetapi menyampaikan emosi lewat tulisan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Sesi semakin seru ketika anak-anak diberi kesempatan untuk memperbaiki kalimat dengan tanda baca yang tepat. Mereka dengan penuh rasa ingin tahu mencoba menyisipkan tanda baca di kalimat-kalimat pendek, lalu membaca hasilnya. Para pembina memberikan bimbingan untuk memastikan setiap anak paham dan mampu menerapkan penggunaan tanda baca dengan benar.
Wawancara Eksklusif: “Mengapa Bergabung dengan PCS?”
Sesi utama diikuti oleh rekaman wawancara singkat dengan beberapa anggota PCS. Masing-masing dari mereka membagikan cerita tentang motivasi dan alasan mereka bergabung dengan PCS. Sesi ini memperlihatkan keragaman alasan dan semangat mereka dalam menulis. Salah satu anggota menyebutkan, “Saya ingin bisa membuat cerita yang orang lain senang baca, dan di sini saya bisa belajar bagaimana membuat tulisan jadi lebih hidup.”
Seorang anak lainnya menambahkan, “Menulis di PCS membantu saya memahami bagaimana membuat cerita yang seru dan tidak membosankan. Saya belajar lebih banyak dari teman-teman di sini dan juga dari pembina yang sabar.”
Wawancara ini menunjukkan bahwa anak-anak tidak hanya belajar tentang menulis tetapi juga membentuk komunitas yang saling mendukung. Mereka berbagi inspirasi dan memberikan dukungan satu sama lain, menciptakan lingkungan positif yang memperkaya pengalaman menulis mereka.
Ramah Tamah: Belajar dan Berbagi dalam Suasana Hangat
Sesi dilanjutkan dengan ramah tamah, di mana anak-anak bebas berbagi cerita tentang proses menulis mereka. Di tengah percakapan ini, anak-anak saling bertanya tentang pengalaman mereka dalam menulis cerita, tantangan yang mereka hadapi, dan inspirasi di balik karya-karya mereka.
Para pembina juga berbagi saran praktis dan memberikan apresiasi untuk setiap usaha yang telah anak-anak lakukan. Mereka menegaskan pentingnya kesabaran dalam menulis dan mengingatkan bahwa setiap penulis hebat memulai dari langkah-langkah kecil. Dalam sesi ini, semangat menulis yang hangat dan inspiratif memenuhi ruangan perpustakaan, membawa keakraban di antara anggota PCS yang semakin erat.
Penutup dengan Doa dan Foto Bersama
Acara ditutup dengan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur atas ilmu yang telah diperoleh. Suasana khidmat terasa ketika doa dipanjatkan, menandakan akhir dari kegiatan hari ini. Tak lupa, sesi foto bersama menjadi penutup sempurna untuk momen berharga ini. Setiap anggota, bersama para pembina, tersenyum lebar di depan kamera, mengabadikan momen yang akan menjadi kenangan berharga bagi perjalanan mereka dalam menulis.
Penulis Cilik Sumenep melalui kegiatan ini terus menunjukkan komitmen mereka dalam mengembangkan bakat anak-anak di dunia literasi. Mereka bukan hanya belajar tentang teknik menulis tetapi juga diajarkan untuk mengapresiasi nilai kejujuran, kerjasama, dan kepercayaan diri. Keberhasilan mereka dalam memahami dan menggunakan tanda baca hanyalah awal dari petualangan panjang dalam dunia kata-kata yang menakjubkan.
Hari ini, mereka pulang dengan pemahaman lebih mendalam bahwa menulis adalah seni menyalurkan rasa, dan bahwa setiap tanda baca memiliki peran penting dalam menyampaikan cerita mereka. Para pembina berharap bahwa ilmu yang mereka pelajari hari ini akan menjadi bekal yang berharga dalam perjalanan mereka sebagai penulis muda berbakat.
0 Komentar