Sumenep – Di era yang terus didorong oleh kemajuan teknologi, bukan hal aneh jika sekolah-sekolah berlomba menyediakan peralatan canggih untuk menunjang pembelajaran. Namun, siapa sangka seorang guru di SDN Pangarangan 3, Sumenep, berhasil menghadirkan pengalaman belajar digital yang sama interaktifnya tanpa harus mengeluarkan dana besar untuk papan tulis touchscreen yang harganya bisa mencapai 25 hingga ratusan juta rupiah?
Inilah yang dilakukan Ibu Indah Nurhayati, seorang pendidik yang terkenal dengan semangat dan inovasinya dalam mengajar. Dengan kreativitas dan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, Ibu Indah telah menciptakan metode unik yang membuat pelajaran matematika, terutama materi penjumlahan dan pengurangan, disukai oleh para siswa.
"Anak-anak tidak merasa seperti belajar matematika, mereka malah merasa sedang bermain," ungkapnya dengan senyum bahagia.
Real Touchscreen |
Pembelajaran yang Berpusat pada Kebahagiaan Siswa
Ruang kelas Ibu Indah adalah contoh nyata bahwa dengan kreativitas, kita bisa menaklukkan tantangan anggaran tanpa mengurangi kualitas pengajaran. Papan tulis yang biasa ia gunakan di kelas kini disulap menjadi media interaktif berkat kreativitasnya memanfaatkan teknologi sederhana, tanpa memerlukan perangkat touchscreen mahal.
Kelas matematika pun berubah dari yang tadinya kerap dianggap “menakutkan” menjadi sesi yang dinanti-nantikan. Murid-muridnya, terutama anak-anak kelas rendah, dengan antusias ikut serta dalam proses belajar yang inovatif ini. Mereka bisa memecahkan soal matematika di papan tulis virtual yang dirancang dengan penuh keceriaan.
Dengan metode Ibu Indah, setiap siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dari sekadar papan tulis biasa, Ibu Indah menyulapnya menjadi "papan interaktif" di mana anak-anak dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan seakan-akan mereka sedang memainkan permainan digital.
Papan Tulis Asli |
Kreativitas di Tengah Keterbatasan
Sebagai seorang guru di sekolah negeri yang berkomitmen mendidik generasi muda di tengah keterbatasan dana, Ibu Indah membuktikan bahwa semangat dan kreativitas tidak boleh dikalahkan oleh keterbatasan finansial. Tidak seperti papan tulis touchscreen sungguhan yang harganya melambung tinggi, pendekatan Ibu Indah hadir sebagai solusi pembelajaran yang efektif, efisien, dan tentunya murah.
Anak-anak di kelasnya diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pemahaman mereka terhadap matematika melalui simbol, warna, dan angka. Proses ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka, tetapi juga rasa percaya diri ketika berhasil memecahkan soal. Mereka tidak hanya belajar matematika, mereka belajar untuk mencintai matematika.
Inilah cuplikan pembelajaran berbasis teknologi ide kreatif Bu Indah!
Inspirasi bagi Guru Lainnya
Keberhasilan Ibu Indah telah menyentuh hati banyak guru lainnya di lingkungan sekitar. Banyak yang kagum pada kemampuannya menyulap keterbatasan menjadi keunggulan. Ia tak hanya mengajar matematika, tapi juga memberi pelajaran berharga tentang pentingnya inovasi dan ketulusan dalam dunia pendidikan.
“Selamat untuk Ibu Indah! Apa yang Anda lakukan menjadi inspirasi bagi kami. Semoga banyak guru di seluruh Indonesia yang mengikuti jejak Anda,” komentar seorang rekannya dengan antusias.
Dampak Positif bagi Siswa
Dampak dari metode pengajaran Ibu Indah jelas terlihat pada hasil belajar para siswa. Mereka yang sebelumnya kesulitan dalam memahami konsep-konsep dasar matematika kini merasa lebih percaya diri. Bagi mereka, papan tulis di depan kelas bukan sekadar media, melainkan jendela menuju petualangan baru di dunia angka.
Kesimpulan: Solusi Pembelajaran di Masa Kini
Di zaman di mana pendidikan digital menjadi perhatian, Ibu Indah Nurhayati menegaskan bahwa teknologi bukan satu-satunya solusi. Kreativitas, cinta, dan ketulusan dari seorang pendidik adalah yang sebenarnya menghidupkan suasana belajar, menjadikan ruang kelas tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa.
Selamat, Bu Indah! Langkah inovatif Anda membuktikan bahwa pendidikan berkualitas bisa dihadirkan tanpa harus mengandalkan teknologi mahal. Inspirasi ini bukan hanya untuk guru lain, tetapi juga bagi semua yang percaya bahwa pendidikan adalah jalan untuk membangun masa depan.
0 Komentar