Sumenep, 6 November 2024 – SDN Pangarangan 3 kembali berinovasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui rangkaian workshop pengembangan metode pembelajaran. Kali ini, Rabu, 6 November 2024, sebanyak 25 guru dari SDN Pangarangan 3 mengikuti workshop bertema Pembelajaran Kooperatif yang diadakan di Aula SDN Pangarangan 3. Acara ini mengangkat topik khusus mengenai pendekatan kooperatif di kelas, bertujuan mengasah kemampuan kerja sama siswa dalam menghadapi tantangan pendidikan masa depan.
Dibuka langsung oleh Kepala Sekolah SDN Pangarangan 3, Zainal, S.Pd., sesi ini menjadi bagian dari rangkaian peningkatan kapasitas tenaga pendidik yang dirancang oleh Komunitas Belajar Kembang Songenep, komunitas yang didedikasikan untuk mendukung dan memperkaya praktik pendidikan di Sumenep. Dipimpin oleh Bambang Eko Wardoyo sebagai Ketua, komunitas ini bergerak dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Karina Justicia sebagai Sekretaris dan Junaida yang berperan sebagai Koordinator Penggerak. Tak ketinggalan, Wulandari turut berkontribusi dalam dokumentasi kegiatan, memastikan setiap momen berharga dari sesi ini terekam dengan baik.
Ketua Kombel Membuka Workshop |
Workshop ini menghadirkan Pak Jeni Prayitno sebagai narasumber utama, seorang pendidik berpengalaman yang memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan pendidikan kolaboratif. Dalam sesinya, Pak Jeni menekankan pentingnya budaya kerja sama di kelas. “Masa depan tanpa kerjasama tidak akan pernah sukses. Kita harus membudayakan berkegiatan dan bekerja secara kolaboratif pada anak-anak,” tegas Pak Jeni. Baginya, kolaborasi bukan sekadar konsep, melainkan kunci sukses bagi generasi penerus yang diharapkan mampu beradaptasi dan berinovasi dalam era yang penuh tantangan ini.
Pada workshop kali ini, Pak Jeni membahas berbagai teknik pembelajaran kooperatif yang relevan untuk diterapkan di kelas 6B. Salah satu contoh pembelajaran kolaboratif yang disampaikan adalah Jigsaw. Dengan metode ini, guru diarahkan untuk mendorong siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Tujuannya bukan hanya untuk menuntaskan tugas, tetapi juga melatih siswa berpikir kritis dan mengembangkan keterampilan interpersonal mereka, dan bonus kepekaan sosial. Pendekatan ini diyakini efektif untuk mempersiapkan siswa menghadapi lingkungan kerja di masa depan yang menuntut keterampilan kolaboratif dan pemikiran analitis.
Workshop hari ini adalah kelanjutan dari sesi sebelumnya yang diselenggarakan pada 22 Oktober 2024, di mana Pak S. Herianto menyampaikan materi tentang Project Based Learning (PjBL), metode pembelajaran berbasis proyek yang mendorong siswa untuk memecahkan masalah nyata melalui eksplorasi dan pemecahan masalah. Kedua topik ini, Project Based Learning dan Pembelajaran Kooperatif, dirancang untuk saling melengkapi dalam upaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang aktif, interaktif, dan berorientasi pada pengembangan potensi siswa secara holistik.
Pak Jeni juga berbagi kiat-kiat praktis dalam mengimplementasikan metode kooperatif di kelas. Salah satunya adalah mengatur kelompok belajar yang terdiri dari siswa dengan kemampuan beragam, sehingga mereka saling melengkapi dan membangun pemahaman bersama. “Kolaborasi merupakan bekal untuk mereka, kelak dapat memberikan andil sosial bagi kemajuan mereka sendiri, keluarga, dan masyarakat, kita membudayakan siswa untuk saling menghargai perbedaan kemampuan dan pendapat, menjadikan mereka lebih peka terhadap pentingnya kerja sama,” ujar Pak Jeni.
Paparan Contoh Pembelajaran Kolaboratif |
Para peserta terlihat antusias mengikuti sesi ini, menggali setiap materi dan berbagi pengalaman mereka dalam menerapkan metode serupa di kelas. Pak Zainal, Kepala Sekolah SDN Pangarangan 3, mengungkapkan rasa bangganya atas semangat belajar para guru. "Semangat ini adalah modal besar bagi kita semua untuk terus maju dan meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN Pangarangan 3. Saya berharap apa yang kita pelajari di sini dapat diterapkan langsung di kelas, membawa dampak positif bagi siswa-siswa kita," kata Pak Zainal.
Komunitas Kembang Songenep, yang berperan aktif dalam menyelenggarakan workshop ini, menegaskan komitmen mereka untuk terus mendukung peningkatan mutu pendidikan di Sumenep. Dengan agenda-agenda pembelajaran seperti ini, mereka berharap mampu mencetak generasi pendidik yang kreatif, inspiratif, dan tanggap terhadap kebutuhan zaman. "Kami ingin guru-guru di Sumenep tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi siswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Pendidikan adalah pondasi masa depan, dan kita harus menguatkan pondasi itu dengan metode yang relevan dan berdaya guna," ujar Bambang Eko Wardoyo, Ketua Komunitas Kembang Songenep.
Dampak dari pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat dirasakan oleh siswa di SDN Pangarangan 3. Selain meningkatkan rasa percaya diri, pembelajaran kooperatif diyakini mampu melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap perannya di dalam kelompok, memperkaya pemahaman mereka melalui berbagai sudut pandang, dan membangun relasi yang kuat di antara mereka. Dengan begitu, ketika mereka beranjak dewasa, siswa-siswa ini diharapkan menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga adaptif dan mampu bekerja sama dalam berbagai situasi.
Sesi hari ini ditutup dengan tanya jawab antara Pak Jeni dan para peserta. Para guru berbagi refleksi tentang penerapan metode kooperatif di kelas mereka, dan banyak yang mengaku terinspirasi untuk segera menerapkan strategi yang telah dipelajari. Dokumentasi kegiatan ini dipegang oleh Wulandari, yang memastikan setiap detail acara terekam rapi sebagai bagian dari upaya mencatat perjalanan berharga SDN Pangarangan 3 dalam membangun ekosistem pembelajaran yang dinamis.
Dengan langkah ini, SDN Pangarangan 3 membuktikan komitmennya untuk terus berinovasi demi mencetak generasi yang siap menghadapi masa depan. Melalui kerja sama komunitas, sekolah, dan pendidik, mereka telah menunjukkan bahwa pendidikan adalah hasil dari usaha bersama yang harus terus diperjuangkan demi masa depan anak bangsa.
Walaupun siang hari dan panas, pemateri memberikan sesi ice breaking dengan senam bersama. Berikut cuplikannya.
0 Komentar