Sumenep - - Di tengah tantangan zaman yang semakin modern, nilai-nilai Pancasila tetap relevan sebagai fondasi dalam membangun karakter bangsa. Hal ini yang mendorong Bu Dyah, seorang guru berjiwa inovatif, untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didiknya dengan cara yang berbeda. Tidak hanya dalam bentuk materi biasa, namun melalui lagu dinyanyikan bersama anak-anak di kelasnya. Dengan iringan nada sederhana yang akrab di telinga, yakni nada lagu Pelangi, Bu Dyah berhasil membuat suasana kelas yang penuh keceriaan namun sarat makna.
Ditemui di kelas yang dipenuhi canda tawa anak-anak, Bu Dyah menjelaskan bahwa metode ini lahir dari keinginannya untuk menghadirkan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang mudah diingat. Ia percaya bahwa anak-anak akan lebih mudah memahami makna Pancasila jika diiringi oleh nada yang mudah mereka hafal dan nyanyikan kapan saja. “Nilai-nilai Pancasila itu sangat penting, tapi kadang-kadang sulit dipahami anak-anak jika hanya berupa teori. Jadi, saya pikir, kenapa tidak kita buat liriknya dan nyanyikan saja bersama-sama?” jelas Bu Dyah dengan senyum bangga.
Cover Lagu |
Dalam lagu yang dinyanyikan bersama peserta didiknya, Bu Dyah menciptakan lirik yang sederhana namun kaya makna. Salah satu bait yang menarik perhatian berbunyi:
“Nilai Pancasila itu ada lima,
Sila yang pertama menganut agama,
Sila yang kedua salinglah menolong …”
Bu Dyah menyisipkan nilai-nilai luhur dalam setiap liriknya, yang tak hanya menjadi hafalan bagi anak-anak tetapi juga pedoman. Setiap bait mengandung makna yang mendalam mengenai Pancasila, mulai dari ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, hingga keadilan. Bagi Bu Dyah, penting bagi anak-anak untuk mengenal Pancasila sebagai prinsip dasar hidup bersama, sekaligus menjadi landasan bagi mereka dalam mengambil sikap dalam kehidupan sehari-hari.
Metode kreatif ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dari para siswa. Anak-anak di kelas Bu Dyah tidak hanya merasa senang bernyanyi, tetapi mereka mulai memahami nilai-nilai yang ada dalam Pancasila secara perlahan. Dalam suasana kelas yang riang, mereka melantunkan lagu tersebut dengan semangat. Satu demi satu liriknya menuntun mereka menghayati sila demi sila yang ada di dalam Pancasila. Banyak dari mereka yang akhirnya bisa menyebutkan nilai-nilai Pancasila dengan lancar tanpa merasa sedang belajar.
Salah seorang siswi, mengaku bahwa dirinya jadi lebih mengerti makna Pancasila melalui lagu ini. “Aku suka lagunya, gampang diingat. Jadi sekarang aku tahu kalau Pancasila itu ada lima dan sila pertama itu tentang Tuhan,” katanya sambil tersenyum.
Para orang tua pun merasakan dampak positif dari metode ini. Beberapa orang tua siswa yang mendengar anak-anak mereka menyanyikan lagu tersebut di rumah mengungkapkan rasa terima kasih kepada Bu Dyah. Mereka kagum dengan metode pengajaran yang kreatif dan berharap anak-anak mereka akan terus mengingat dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.
Sebagai bagian dari proyek Profil Pelajar Pancasila, yang digagas oleh pemerintah dalam memperkuat karakter dan budaya bangsa pada peserta didik, Bu Dyah merasa bahwa pendekatan ini sejalan dengan tujuan pembentukan siswa yang berkarakter Pancasila. Menurutnya, metode pembelajaran yang kreatif dan interaktif ini akan membuat anak-anak lebih terlibat dalam proses belajar, bukan sekadar menghafal.
“Setiap hari kita mengulang lagunya di kelas. Lama-lama, mereka jadi hafal dan mulai mengerti maknanya. Ini cara yang menyenangkan sekaligus mendalam untuk menanamkan Pancasila,” ujar Bu Dyah.
Dalam pengajaran, Bu Dyah juga memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkreasi. Setelah mereka menghafal liriknya, ia mengajak mereka untuk menceritakan apa makna dari setiap sila Pancasila. Di sinilah nilai-nilai diskusi dan toleransi mulai tumbuh. Anak-anak diberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapat mereka, saling mendengarkan, dan menghargai pandangan teman-teman mereka yang mungkin berbeda.
Ketika ditanya tentang rencananya ke depan, Bu Dyah berharap bahwa metode pembelajaran kreatif ini bisa terus berkembang. Ia bercita-cita untuk menciptakan lebih banyak lagu-lagu bertema Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan lainnya agar generasi muda dapat mengenal Indonesia dengan cara yang menyenangkan. “Saya ingin anak-anak tumbuh dengan pemahaman Pancasila yang kuat. Ini adalah bagian dari identitas mereka sebagai warga Indonesia,” jelasnya penuh semangat.
Dengan adanya metode seperti ini, bukan tidak mungkin anak-anak akan semakin mencintai Pancasila dan melihatnya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekadar teori. Lagu sederhana yang dinyanyikan bersama ini bukan sekadar hiburan, melainkan sarana yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi penerus.
Lagu nilai Pancasila yang kini telah menjadi viral di kalangan siswa dan mendapat sambutan hangat dari guru-guru lain. Beberapa guru bahkan tertarik untuk menerapkan metode serupa di kelas mereka, menjadikan lagu sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai kebangsaan kepada anak-anak. Lewat lagu ini, Bu Dyah dan para siswa telah menunjukkan bahwa Pancasila bukan sekadar semboyan, melainkan nilai-nilai yang dapat dihidupi dan dirasakan bersama.
Selengkapnya, tonton video anak-anak menyanyikan lagu Pancasila ciptaan Bu Dyah di bawah ini.
0 Komentar