Melestarikan Budaya: Outing Class Belajar Batik di Sentra Batik Melati Pakandangan

Sumenep, 30 November 2024 — Dalam rangka mengenalkan warisan budaya sejak dini, siswa kelas 1A (Bu Indah) dan 1B (Bu Runni) mengikuti Outing Class ke Sentra Batik Melati di Pakandangan. Perjalanan yang hanya memakan waktu sekitar 30 menit ini memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak untuk belajar membatik langsung dari pengrajin lokal.

Didampingi oleh para guru, para siswa diajak memahami proses membatik mulai dari awal hingga menjadi sebuah karya seni. Kegiatan ini tidak hanya menjadi pelajaran praktis tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap budaya bangsa.

Melestarikan Budaya: Outing Class Belajar Batik di Sentra Batik Melati Pakandangan

Belajar Membatik Langsung dari Ahlinya

Setibanya di lokasi, anak-anak disambut hangat oleh pengrajin. Mereka mulai dengan mempelajari dasar-dasar membatik, seperti menggunakan canting, mencelupkan malam cair, hingga membuat pola pada kain.

“Kami mengajarkan pola sederhana terlebih dahulu agar anak-anak merasa percaya diri,” ungkap salah satu pengrajin.

Latihan dimulai dengan menggunakan kain persegi kecil, memberikan kesempatan bagi siswa untuk bereksperimen. Dengan antusias, mereka mencoba menciptakan pola seperti garis, titik, dan bentuk sederhana lainnya.

“Awalnya susah, tapi akhirnya aku bisa bikin bunga!” kata seorang siswa dengan gembira sambil memamerkan hasil karyanya.

Melestarikan Budaya: Outing Class Belajar Batik di Sentra Batik Melati Pakandangan

Melestarikan Budaya: Outing Class Belajar Batik di Sentra Batik Melati Pakandangan


Menghargai Proses Kreatif

Selain belajar teknik membatik, kegiatan ini juga mengajarkan anak-anak untuk menghargai proses yang panjang dalam pembuatan batik. “Kegiatan ini penting agar anak-anak memahami bahwa batik adalah hasil kerja keras dan kreativitas tinggi,” ungkap salah satu guru pendamping.

Siswa juga diajak berkeliling melihat koleksi batik khas yang dipamerkan di galeri. Motif-motif yang ditampilkan memiliki cerita tersendiri, mulai dari simbol alam hingga filosofi kehidupan.






Kenangan yang Tak Terlupakan

Selain belajar, kegiatan ini memberikan kesan mendalam bagi para siswa. Banyak dari mereka yang merasa bangga dengan hasil karyanya dan ingin mencoba membatik lagi di rumah.

“Seru sekali! Aku mau cerita ke orang tua tentang batik yang aku buat,” ujar seorang siswa dengan wajah berseri.

Sebagai penutup, siswa menerima apresiasi atas partisipasi mereka dalam kegiatan membatik. Suasana ceria mengiringi kepulangan mereka, membawa kenangan dan ilmu baru tentang seni tradisional.

Pendidikan Berbasis Budaya

Kegiatan ini membuktikan bahwa belajar di luar kelas dapat menjadi cara efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya kepada siswa. Dengan pendekatan langsung, anak-anak tidak hanya belajar keterampilan baru tetapi juga memahami pentingnya melestarikan budaya bangsa.

Dengan langkah kecil ini, harapan tumbuh bahwa generasi muda akan semakin mencintai dan menjaga kekayaan budaya Indonesia. Sebuah awal yang baik untuk melestarikan seni tradisional seperti batik dan menumbuhkan rasa bangga pada budaya lokal sejak dini.