Sumenep, 24 November 2024 — Karawitan Karembangan SDN Pangarangan 3 kembali menghadirkan alunan gamelan yang memukau dalam penampilan hari kedua di Pendopo Keraton Sumenep. Setelah sukses mencuri perhatian pada hari pertama, kelompok karawitan ini terus menunjukkan keindahan dan harmoni seni tradisional yang membanggakan.
Di bawah bimbingan pembina dan pelatih yang berdedikasi, para siswa yang menjadi penabuh gamelan tampil penuh percaya diri. Pemain gong, pemukul pekeng, hingga pengiring alat lainnya memperlihatkan kekompakan yang semakin matang. Irama gendang yang dimainkan secara sempurna menjadi pengikat keseluruhan komposisi musik yang mereka bawakan.
Pembina: Bapak Hairullah |
Harmoni dan Dedikasi
Para siswa menampilkan keahlian mereka dengan memainkan tembang-tembang klasik seperti Widotomo, Sandit Rang-Rang, Puspowarno, hingga Brontosewu. Di hari kedua ini, tembang Gunjing Miring dan Lamongan menjadi sorotan dengan dinamika yang lebih hidup dan tempo yang mengesankan.
“Setiap alat musik yang dimainkan begitu selaras, menciptakan nuansa khas karawitan yang benar-benar memikat,” ujar salah satu penonton yang hadir.
Pendopo Keraton yang Bersejarah
Pendopo Keraton Sumenep, dengan arsitekturnya yang megah, menjadi latar sempurna bagi alunan gamelan ini. Suasana sakral dan tradisional yang menyelimuti pendopo membuat penampilan para siswa semakin berkesan. Penonton yang hadir menikmati setiap denting alat musik yang berpadu dengan keindahan suasana keraton.
Pelestarian Seni Tradisional
Penampilan ini merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan seni karawitan sebagai salah satu warisan budaya lokal. Para siswa telah berlatih selama berbulan-bulan untuk mencapai tingkat harmoni seperti yang mereka tampilkan hari ini.
“Karawitan ini bukan hanya tentang musik, tetapi juga tentang pembentukan karakter, kerja sama, dan rasa tanggung jawab. Kami ingin anak-anak memahami bahwa ini adalah identitas budaya mereka,” ujar salah satu pembina.
Apresiasi dan Masa Depan Seni Karawitan
Dua hari berturut-turut penampilan Karawitan Karembangan SDN Pangarangan 3 telah mendapatkan apresiasi tinggi dari berbagai kalangan. Para penonton berharap seni karawitan ini terus berkembang dan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk mencintai warisan budaya lokal.
Penampilan ditutup dengan tembang Brontosewu, yang kembali disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin. Dengan dedikasi yang telah ditunjukkan, kelompok karawitan ini telah membuktikan bahwa seni tradisional tetap hidup di tengah arus modernisasi.
0 Komentar