Sumenep, Selasa, 22 Oktober 2024 — Aula SDN Pangarangan 3 hari ini menjadi saksi dari sebuah langkah progresif dalam dunia pendidikan. Sebanyak 25 guru yang bersemangat menghadiri Workshop Strategi Inovasi Pembelajaran yang diselenggarakan oleh Komunitas Belajar “Kembang Songenep,” sebuah komunitas yang selama ini dikenal berkomitmen dalam menciptakan inovasi pendidikan lokal.
Workshop yang berlangsung dari pukul 12.00 hingga 14.00 WIB ini dipimpin oleh sosok inspiratif dalam dunia pendidikan, S. Herianto, yang menjadi pemateri utama dengan materi unggulan mengenai Project-Based Learning (PjBL). Dalam pembukaannya, Kepala SDN Pangarangan 3, Zainal, S.Pd., dengan penuh semangat menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah penting menuju perbaikan metode pengajaran di sekolah.
Undangan |
"Kita tidak bisa hanya bergantung pada metode tradisional. Anak-anak kita membutuhkan cara belajar yang memicu kreativitas dan pemecahan masalah. Workshop ini adalah bagian dari visi kami untuk mencetak generasi yang siap menghadapi masa depan," ujar Zainal dalam sambutannya yang disambut dengan tepuk tangan hangat peserta.
PjBL dan Differensiasi: Harapan Baru dalam Pembelajaran
S. Herianto, pemateri yang juga dikenal sebagai penulis buku-buku pendidikan, memulai sesi dengan pengenalan mendalam tentang PjBL, sebuah metode pembelajaran berbasis proyek yang menempatkan siswa sebagai pusat proses belajar. Guru, dalam hal ini, menjadi fasilitator yang membantu siswa menemukan solusi atas permasalahan nyata melalui proyek-proyek yang mereka kerjakan.
“Dalam PjBL, siswa belajar bukan hanya dari buku, tetapi dari pengalaman nyata. Mereka akan mengerjakan proyek yang relevan dengan dunia di luar kelas. Ini bukan sekadar belajar untuk ujian, tetapi belajar untuk kehidupan,” ujar Herianto dengan penuh keyakinan.
Metode ini menggabungkan pendekatan pembelajaran kolaboratif dan berbasis proyek, yang diyakini mampu merangsang daya nalar dan kreativitas siswa, serta mendorong mereka untuk bekerja sama dalam tim. Herianto juga membahas pentingnya differensiasi dalam proses pengajaran, yaitu bagaimana cara menyesuaikan materi agar dapat diakses oleh setiap siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda.
Dalam suasana Hari Santri |
Kerja Tim yang Solid di Balik Workshop
Kesuksesan acara ini tak lepas dari peran besar Komunitas Belajar Kembang Songenep yang dipimpin oleh Jeni Prayitno. Komunitas ini, dengan visi yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan lokal, telah mengorganisir berbagai kegiatan pengembangan guru yang memberi dampak nyata pada metode pengajaran di sekolah-sekolah di Sumenep.
Subhan Kadavi, sekretaris dari komunitas ini, turut membantu mengkoordinasikan acara dengan baik. Koordinator penggerak Ach. Holili Sutejo bersama tim lainnya juga berjasa besar dalam memastikan jalannya workshop berjalan lancar. Tidak lupa, notulensi acara dicatat dengan rapi oleh Khalimatus Sa’diyah, sementara dokumentasi yang berharga untuk catatan dan promosi diabadikan oleh Wulandari.
Membangun Masa Depan Pendidikan Melalui Kolaborasi
Workshop ini bukan sekadar sesi pembelajaran biasa, melainkan sebuah gerakan kolaboratif yang diharapkan akan membawa perubahan signifikan bagi pengajaran di SDN Pangarangan 3. Para peserta, yang terdiri dari 25 guru, menunjukkan antusiasme yang luar biasa dalam mengikuti sesi demi sesi.
“Saya benar-benar terinspirasi oleh metode PjBL ini. Ini sangat relevan untuk diterapkan di kelas saya. Anak-anak perlu belajar melalui proyek nyata, sehingga mereka tidak hanya menghafal materi tetapi juga memahami konteks di balik pelajaran,” ungkap salah satu peserta yang merupakan guru kelas di SDN Pangarangan 3.
Sesi tanya jawab yang penuh dinamika menunjukkan bagaimana para guru mulai memetakan penerapan PjBL dalam kelas mereka masing-masing. Berbagai ide segar muncul, mulai dari proyek lingkungan hingga pengembangan teknologi sederhana di kalangan siswa sekolah dasar.
Langkah Awal Menuju Perubahan
Zainal, S.Pd., menutup acara dengan pesan penuh motivasi, menekankan bahwa inovasi seperti ini hanya akan berhasil jika didukung oleh komitmen dari seluruh elemen sekolah. “Ini bukan hanya tentang menghadiri workshop, tapi bagaimana kita bersama-sama menerapkan apa yang kita pelajari hari ini. Anak-anak kita adalah masa depan, dan tanggung jawab kita adalah memberikan mereka pembelajaran terbaik,” katanya.
Workshop hari ini adalah bagian dari perjalanan panjang menuju transformasi pendidikan yang lebih baik. Dengan kolaborasi antara sekolah, komunitas, dan tenaga pengajar yang antusias, SDN Pangarangan 3 semakin dekat dengan visi untuk menjadi sekolah yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik tetapi juga inovatif dalam pendekatan pengajaran.
Kembang Songenep melalui kegiatan ini sekali lagi membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil, dengan semangat dan kerja sama yang kuat. Masa depan pendidikan di Sumenep kini tampak lebih cerah dengan adanya inisiatif seperti ini, dan SDN Pangarangan 3 siap untuk menjadi pionir dalam inovasi pembelajaran di wilayahnya.
0 Komentar