Upacara Hari Santri Nasional 2024 di SDN Pangarangan III: Mengenang Resolusi Jihad dan Peran Santri dalam Kemerdekaan

Sumenep, 22 Oktober 2024 – Di bawah langit cerah yang membalut pagi, SDN Pangarangan III menggelar upacara Hari Santri Nasional dengan penuh khidmat. Suasana terasa berbeda sejak pintu gerbang sekolah dibuka. Semua siswa mengenakan busana muslim serba putih, seolah bersatu dalam harmoni dan semangat kebersamaan, mengikuti arahan yang tertuang dalam Surat Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Nomor 400.14.1.1/3544/101.1/2024 tentang peringatan Hari Santri Nasional. Pakaian putih bukan sekadar simbol kesucian, tetapi juga representasi jiwa-jiwa yang selalu bersih dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Upacara Hari Santri Nasional 2024 di SDN Pangarangan III: Mengenang Resolusi Jihad dan Peran Santri dalam Kemerdekaan
Kepala Sekolah bersama Dewan Guru


Upacara dimulai tepat pukul 06.45 WIB, di halaman sekolah yang dipenuhi siswa dari berbagai kelas. Dalam suasana yang penuh hikmat, bendera merah putih dikibarkan dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sorot mata setiap peserta didik tertuju pada sang saka merah putih yang berkibar, sebagai tanda penghormatan pada jasa para pahlawan bangsa. Subhan Kadavi, guru kelas VI, bertindak sebagai pembina upacara pada peringatan ini. Dalam amanatnya, ia menyampaikan pesan yang menggugah hati dan memaknai momentum bersejarah ini.

“Kita adalah penerus perjuangan yang diwariskan dari Resolusi Jihad yang digemakan oleh para santri di masa perjuangan kemerdekaan. Mereka, dengan semangat yang menyala-nyala, bangkit mempertahankan negara ini dari penjajah. Kita, sebagai generasi penerus, harus terus menjaga cinta tanah air ini dalam setiap langkah kehidupan,” tegas Subhan Kadavi, dengan suaranya yang tenang namun menggema di seluruh lapangan.

Dalam amanatnya, ia mengingatkan pentingnya peran santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad, sebuah panggilan suci yang digelorakan oleh para santri pada 22 Oktober 1945, menandai sejarah besar di mana mereka bersatu mengusir penjajah dari tanah air. Kadavi menyatakan bahwa semangat ini tidak boleh padam, dan generasi muda, termasuk para siswa SDN Pangarangan III, harus terus mewarisi semangat juang ini dalam bentuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Para santri dahulu tidak hanya mengusir penjajah dengan senjata, tetapi juga dengan doa, tekad, dan persatuan. Perjuangan mereka adalah bukti nyata bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman,” lanjutnya, mengutip sebuah adagium yang dikenal luas di kalangan pesantren, “Hubbul wathan minal iman”—cinta tanah air adalah bagian dari iman.

Upacara Hari Santri Nasional 2024 di SDN Pangarangan III: Mengenang Resolusi Jihad dan Peran Santri dalam Kemerdekaan
Pembina Upacara


Peringatan Bersejarah dan Harapan untuk Generasi Muda

Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober telah menjadi momen penting untuk mengenang kontribusi santri dan pesantren dalam perjuangan bangsa. Sejarah mencatat bahwa santri dan ulama menjadi salah satu kekuatan yang kokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada 22 Oktober 1945, KH. Hasyim Asy'ari mengeluarkan Resolusi Jihad yang menggerakkan santri di berbagai penjuru negeri untuk melawan tentara kolonial yang ingin kembali menduduki Indonesia.

Kini, lebih dari tujuh dekade berlalu, nilai-nilai perjuangan itu tetap relevan bagi generasi muda. Kadavi mengajak seluruh peserta didik untuk memahami bahwa peringatan Hari Santri bukan hanya soal mengenang masa lalu, tetapi juga tentang merajut masa depan dengan semangat yang sama: mencintai dan membela negara dari segala bentuk ancaman, baik dari luar maupun dalam.

Upacara Hari Santri di SDN Pangarangan III bukan sekadar formalitas, tetapi sebuah refleksi spiritual yang mengakar kuat. Subhan Kadavi, dengan bijak, menutup amanatnya dengan seruan penuh makna. "Kita tidak boleh lupa bahwa santri adalah garda depan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Tanamkan dalam hati kalian, cinta kepada tanah air bukan hanya dilafalkan, tapi diwujudkan dalam tindakan nyata. Tetaplah menjaga NKRI dengan semangat juang yang tinggi, karena cinta tanah air adalah tanggung jawab kita semua."


Partisipasi Siswa dan Semangat Hari Santri

Setelah amanat dari pembina upacara, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan doa, yang dipimpin oleh salah satu siswa. Doa ini membawa suasana menjadi semakin khidmat, dengan harapan agar bangsa Indonesia selalu diberkahi, damai, dan terjaga dari segala ancaman.

Siswa-siswi SDN Pangarangan III, meskipun masih dalam usia sekolah dasar, tampak sangat antusias dalam mengikuti upacara. Mereka sadar bahwa Hari Santri Nasional ini adalah bagian dari sejarah bangsa yang harus mereka hargai dan pahami. Kepala sekolah, Zainal, S.Pd., yang turut hadir dalam upacara ini, merasa bangga dengan sikap para siswanya. "Melihat siswa-siswa kami bisa menghayati peringatan ini, saya yakin masa depan bangsa ini ada di tangan generasi yang mencintai sejarah dan menghargai perjuangan para pahlawan."

Dengan adanya surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, siswa diimbau untuk mengenakan pakaian muslim selama periode 21-25 Oktober 2024, sebagai bentuk penghormatan pada peringatan Hari Santri Nasional. Kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung dengan lancar, kecuali untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), di mana para siswa diperbolehkan mengenakan pakaian olahraga.

Warisan dan Tanggung Jawab

Melalui peringatan ini, SDN Pangarangan III ingin menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme kepada setiap peserta didiknya. Dalam dunia yang semakin modern, sekolah tetap menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang ditinggalkan oleh para pendahulu.

Peringatan Hari Santri Nasional 2024 ini menjadi pengingat bagi seluruh generasi muda bahwa peran santri dalam menjaga dan membela negara tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebaliknya, mereka adalah fondasi kuat yang ikut menopang berdirinya NKRI.

Sebagaimana resolusi jihad dahulu, para santri kini dan masa depan harus tetap menjaga semangat yang sama—cinta tanah air, persatuan, dan keberanian dalam menghadapi tantangan zaman.