Sumenep, 21 Oktober 2024 — Dalam semangat kebersamaan dan penghayatan sejarah perjuangan bangsa, SDN Pangarangan III Sumenep menyambut Hari Santri Nasional dengan antusiasme yang mendalam. Surat edaran resmi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep dengan nomor 400.14.1.1/3544/101.1/2024 menginstruksikan seluruh peserta didik di SDN Pangarangan III untuk mengenakan pakaian muslim atau muslimah berwarna putih selama kegiatan belajar mengajar dari tanggal 21 hingga 25 Oktober 2024, kecuali untuk kegiatan lapangan seperti PJOK.
Kelas 3-A |
Seruan Putih: Simbol Persatuan dan Kesucian
Pakaian putih yang dikenakan oleh seluruh siswa bukan hanya sebuah simbol ketaatan, tetapi mencerminkan makna yang lebih dalam—kesucian, persatuan, dan pengingat peran penting para santri dalam sejarah bangsa. Warna putih, yang memenuhi setiap ruang kelas dan halaman sekolah, seolah melambangkan kebersihan jiwa para santri dan siswa yang akan terus tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh dan berakhlak.
Tidak hanya itu, pada Selasa, 22 Oktober 2024, SDN Pangarangan III juga akan menggelar upacara khusus untuk menyambut Hari Santri Nasional, di mana seluruh siswa, guru, dan staf sekolah akan berdiri dengan khidmat, mengenang perjuangan santri dan pesantren dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peringatan ini bukan sekadar ritual tahunan, tetapi bagian dari upaya mengenang sejarah yang sangat berharga, mengingat santri dan pesantren adalah benteng spiritual yang ikut andil besar dalam perlawanan terhadap penjajahan.
Kelas 1-B |
Santri dalam Sejarah Bangsa: Pilar Perjuangan dan Kemerdekaan
Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober adalah momentum bersejarah yang tak bisa dipisahkan dari perjuangan bangsa. Ditetapkan untuk menghormati fatwa resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945, peringatan ini menjadi pengingat betapa besar kontribusi santri dan ulama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad tersebut mendorong perlawanan rakyat Indonesia, khususnya di Surabaya, melawan pasukan sekutu yang ingin menjajah kembali Indonesia setelah kemerdekaan diproklamasikan.
"Peran santri tak hanya terbatas pada pendidikan agama, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam mempertahankan kedaulatan bangsa. Mereka adalah pahlawan tak bersenjata yang siap berkorban demi bangsa dan negara," tutur Zainal, S.Pd., Kepala Sekolah SDN Pangarangan III, dalam sambutannya menjelang peringatan Hari Santri Nasional tahun ini.
Upacara Hari Santri: Menghidupkan Semangat Kebangsaan
Upacara yang akan digelar pada Selasa mendatang dijadwalkan berlangsung dengan penuh khidmat di lapangan utama sekolah. Seluruh siswa dan guru dipersiapkan untuk memberikan penghormatan kepada jasa para santri yang turut berjuang di medan pertempuran demi kemerdekaan bangsa.
"Upacara ini bukan sekadar formalitas, tetapi sebagai bentuk refleksi bagi generasi muda bahwa mereka pun memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan oleh para santri terdahulu," tambah Zainal.
Suasana upacara nanti dipastikan akan semakin meriah dengan lantunan lagu "Ya Lal Wathan"—sebuah mars perjuangan santri yang penuh semangat kebangsaan. Lagu ini kerap dinyanyikan dalam berbagai peringatan santri, menggugah rasa nasionalisme di setiap hati yang mendengarnya.
Pesantren dan Pendidikan: Melahirkan Generasi Berakhlak dan Berwawasan Kebangsaan
Pesantren sebagai pusat pendidikan santri selalu menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulumnya. Pendidikan agama yang mereka dapatkan tak hanya membekali mereka dengan ilmu keagamaan, tetapi juga membentuk karakter berjiwa nasionalis. Inilah yang terus diwariskan kepada generasi sekarang, termasuk kepada siswa-siswa SDN Pangarangan III.
"Semangat Hari Santri harus ditanamkan sejak dini. Siswa-siswa kami harus memahami bahwa perjuangan bukan hanya tentang angkat senjata, tetapi juga tentang menjaga integritas, moral, dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat," ungkap salah satu guru agama di SDN Pangarangan III.
Peran Santri di Era Modern
Hari Santri tidak hanya menjadi peringatan sejarah masa lalu, tetapi juga relevan dalam konteks modern. Saat ini, santri di berbagai pesantren terus memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, ekonomi, dan sosial. Mereka menjadi bagian penting dari pembangunan bangsa dengan membawa nilai-nilai keislaman yang moderat, toleran, dan nasionalis.
Dalam era digital ini, santri bahkan tak lagi terbatas pada kitab-kitab klasik, tetapi juga merambah ke dunia teknologi dan informasi, menjembatani antara tradisi dan modernitas. Pesantren kini tidak hanya mencetak ulama, tetapi juga pemimpin-pemimpin masa depan yang berwawasan luas dan siap menghadapi tantangan global.
Sebuah Peringatan untuk Masa Depan
Peringatan Hari Santri Nasional di SDN Pangarangan III Sumenep tahun ini bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga melihat masa depan. Dengan berpakaian seragam putih, para siswa diharapkan merenungkan makna perjuangan yang telah dilakukan oleh para pendahulu mereka, serta mempersiapkan diri untuk menjadi generasi penerus yang mampu menjaga keutuhan bangsa.
Sebagai bagian dari pendidikan karakter, momentum ini akan menjadi pembelajaran yang bermakna bagi seluruh warga sekolah. Semoga semangat santri selalu hidup dalam jiwa-jiwa muda SDN Pangarangan III, menginspirasi mereka untuk terus berjuang, belajar, dan berkarya demi kemajuan bangsa dan negara.
"Menjadi santri bukan hanya tentang identitas, tetapi tentang semangat pantang menyerah dan cinta tanah air," tutup Zainal, menegaskan betapa pentingnya peringatan ini dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia sekaligus nasionalis.
#HariSantriNasional2024 #SDNPangarangan3 #PahlawanSantri #ResolusiJihad #SantriUntukBangsa
0 Komentar