Sumenep, 25 September 2024 – SDN Pangarangan 3 Sumenep kembali menunjukkan partisipasinya dalam Festival Tunas Bahasa Ibu Bahasa Madura (FTBI) tingkat SD sederajat se-Kecamatan Kota Sumenep, yang digelar hari ini. Acara yang berlangsung di beberapa tempat seperti Gedung Ki Hajar Dewantara dan SDN Kolor II ini menampilkan berbagai cabang lomba yang bertujuan untuk melestarikan bahasa dan budaya Madura.
SDN Pangarangan 3 mengirimkan empat siswa terbaiknya untuk berkompetisi dalam beberapa kategori lomba, yaitu lawakan tunggal, pidato, puisi, dan macapat. Adapun para peserta yang mewakili sekolah ini adalah sebagai berikut:
- Lawakan Tunggal: Aminah Yasmin
- Pidato: Bariq Nurfaiz
- Puisi: Achmad Wizuray
- Macapat: M. Naufal Firman Firdaus
Keempat siswa tersebut telah dibina dan dilatih oleh guru-guru yang berdedikasi, yaitu Bambang Eko Wardoyo dan Wulandari sebagai pembina pendamping, serta Dyah dan Wulandari yang bertindak sebagai pelatih. Persiapan yang matang dilakukan selama beberapa minggu terakhir, dengan latihan intensif yang meliputi pendalaman materi serta teknik penyampaian yang sesuai dengan kriteria lomba.
Semangat Melestarikan Bahasa dan Budaya Madura
Festival yang diadakan setiap tahun ini bertujuan untuk melestarikan bahasa ibu, khususnya Bahasa Madura, sekaligus menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Pada lomba Lawakan Tunggal, Aminah Yasmin dari SDN Pangarangan 3 tampil memukau dengan membawakan lawakan bertema "Sakola’an". Materi lawakan yang disajikan tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan moral dengan menggunakan Bahasa Madura yang baik dan benar. Durasi penampilannya pun sesuai dengan aturan lomba, yaitu maksimal 5 menit.
Sementara itu, Bariq Nurfaiz tampil dalam lomba pidato dengan membawakan tema “Nasionalisme E Jaman Digital” menggunakan Bahasa Madura. Pidatonya disampaikan dengan penuh semangat dan intonasi yang jelas, membuat para audiens terpukau dengan kemampuannya dalam berbicara di depan umum.
Di kategori Baca Puisi, Achmad Wizuray membacakan puisi dengan judul "Neteba". Ekspresi dan interpretasinya yang mendalam berhasil menyentuh hati para penonton.
Dalam lomba Macapat, M. Naufal Firman Firdaus tampil memukau dengan tembang Pucung, salah satu tembang klasik Madura. Vokal dan teknik yang ia tampilkan mendapat pujian dari dewan juri, yang menilai bahwa ia berhasil membawa suasana tembang tradisional tersebut ke panggung lomba.
Harapan Besar dari SDN Pangarangan 3
Bambang Eko Wardoyo, pembina pendamping dari SDN Pangarangan 3, menyampaikan bahwa pihak sekolah memiliki harapan besar agar para siswa dapat meraih prestasi yang membanggakan. "Kami sudah berusaha mempersiapkan mereka dengan sebaik mungkin. Ini bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga soal bagaimana mereka bisa memahami dan mencintai budaya serta bahasa Madura," ujarnya.
Dyah, salah satu pelatih yang juga turut andil dalam proses pelatihan, menambahkan, “Anak-anak sudah memberikan usaha terbaik mereka. Kami bangga melihat perkembangan mereka, terutama dalam kemampuan berbahasa dan berkesenian. Apa pun hasilnya nanti, mereka sudah menjadi juara di mata kami.”
Festival Tunas Bahasa Ibu ini diharapkan dapat menjadi ajang bagi siswa-siswa dari berbagai sekolah di Kecamatan Kota Sumenep untuk berkompetisi secara sehat dan menumbuhkan cinta terhadap bahasa ibu, khususnya Bahasa Madura. Semoga SDN Pangarangan 3 dapat meraih hasil yang terbaik dan membawa pulang penghargaan dalam Festival Tunas Bahasa Ibu Bahasa Madura 2024 ini.
0 Komentar