Sumenep, 26 September 2024 — Program Penulis Cilik Sumenep (PCS) terus mendapatkan perhatian luas, tidak hanya di lingkup sekolah tetapi juga di media. Pada Kamis, 26 September 2024, PCS diundang oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 1 dalam acara siaran tunda Ngobras yang dipandu oleh Feni. Acara ini berlangsung dengan suasana hangat dan penuh semangat, menyoroti kiprah PCS dalam mengembangkan literasi bagi anak-anak di Sumenep.
Dalam sesi tersebut, hadir dua pembina PCS dari SDN Pangarangan 3 dan SDK Sang Timur, yaitu S. Herianto dan A. Yani, yang berbagi cerita tentang sejarah berdirinya PCS dan misi di balik pembentukan program ini. Turut hadir dua anggota PCS yang terpilih untuk mewakili komunitas mereka, yaitu Adelina Dianawati (Adel) dari SDK Sang Timur dan Zayyan Najiyatir Rachel Abrory (Rachel) dari SDN Pangarangan 3. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bagaimana PCS bukan hanya sekadar program literasi biasa, tetapi juga sebuah gerakan yang membangun karakter generasi muda melalui kreativitas menulis.
Sejarah Berdirinya PCS: Langkah Awal Menuju Generasi Literasi
Dalam obrolan santai tersebut, Feni memulai dengan pertanyaan tentang sejarah berdirinya PCS. S. Herianto menjelaskan bahwa PCS lahir dari kebutuhan akan program literasi yang tidak hanya fokus pada kemampuan membaca dan menulis secara teknis, tetapi juga mendorong anak-anak untuk berimajinasi dan menghasilkan karya kreatif. Selain itu, kegiatan PCS mendukung masuknya Sastra dalam Kurikulum. "Imajinasi adalah bagian dari doa," ucapnya. "Dengan menulis, anak-anak tidak hanya menuangkan pikiran, tetapi juga menciptakan harapan dan impian mereka melalui kata-kata."
Pembentukan PCS berawal dari kolaborasi antara SDN Pangarangan 3 dan SDK Sang Timur yang ingin memberikan ruang lebih bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan literasi mereka. "Kami percaya bahwa literasi itu tidak hanya soal membaca dan menulis. Literasi adalah tentang memahami apa yang kita baca dan bagaimana kita bisa menghasilkan sesuatu dari pemahaman itu," tambah A. Yani, pembina lain dari PCS. Ide ini kemudian berkembang menjadi program rutin yang melibatkan siswa kelas 4 dan 5 dari kedua sekolah.
Tujuan PCS: Membangun Penulis Muda dengan Karakter Kuat
Feni kemudian menanyakan tujuan dari PCS dan bagaimana program ini dirancang untuk mencapai target-targetnya. S. Herianto dengan antusias menjelaskan bahwa PCS bertujuan untuk membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kreatif dan berkarakter. "Melalui PCS, kami ingin anak-anak belajar berpikir kritis dan kreatif, serta memiliki keberanian untuk menyuarakan pikiran mereka melalui tulisan," jelasnya.
A. Yani menambahkan bahwa PCS juga berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan minat menulis pada anak-anak sejak dini. "Kami ingin mereka merasakan bahwa menulis bukanlah beban, melainkan sebuah perjalanan menyenangkan yang bisa membawa mereka menjelajahi dunia imajinasi mereka sendiri," katanya.
Dalam acara ini, Adel dan Rachel juga berbagi pengalaman mereka sebagai anggota PCS. Adel, siswi SDK Sang Timur, menceritakan bagaimana PCS membantunya menemukan kesenangan dalam menulis cerita fiksi, sementara Rachel dari SDN Pangarangan 3 mengungkapkan betapa ia menikmati belajar membuat ilustrasi dan cover buku sebagai bagian dari proses kreatif.
Target Masa Depan PCS: Dari Menulis hingga Menerbitkan Buku
Ketika Feni menanyakan tentang target masa depan PCS, baik S. Herianto maupun A. Yani optimis bahwa program ini akan terus berkembang. Salah satu target utama PCS adalah menerbitkan buku karya siswa-siswa PCS yang berisi kumpulan cerita pendek mereka. "Kami sedang mempersiapkan Launching Buku SMB 2024, di mana karya-karya siswa PCS akan diluncurkan pada acara Selebrasi Merdeka Berkarya, tepat di Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia pada 28 Oktober 2024 atau paling lambat pada Hari Guru, 25 November 2024," kata A. Yani.
Tidak hanya itu, PCS juga berencana untuk memperluas jangkauan program ini agar bisa melibatkan lebih banyak sekolah dan siswa di Sumenep. "Kami berharap PCS bisa menjadi wadah bagi lebih banyak anak-anak di Sumenep untuk mengasah kemampuan menulis mereka, dan tentu saja, menjadi penulis-penulis masa depan yang menginspirasi," ujar S. Herianto.
Sesi Penutup: Pesan Inspiratif untuk Generasi Muda
Acara Ngobras ditutup dengan pesan inspiratif dari Feni kepada para pendengar, khususnya generasi muda Sumenep, untuk tidak takut bermimpi dan menuangkannya dalam tulisan. "Melalui tulisan, kita dapat mengabadikan mimpi-mimpi kita dan memberikan dampak kepada orang lain," ujar Feni.
Dengan acara ini, PCS semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu program literasi anak yang patut diacungi jempol. Semoga langkah PCS dalam mencetak penulis-penulis muda semakin membawa Sumenep ke dalam peta literasi nasional.
Penampilan PCS di RRI Pro 1 ini tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah dan tujuan program, tetapi juga memberikan motivasi baru bagi seluruh anggota untuk terus berkarya dan mengejar mimpi melalui tulisan.
0 Komentar