Mengusung Tema Topeng Dalang Songenep, SDN Pangarangan 3 Sumenep Raih Juara 3 di Festival Sepeda Hias Kabupaten

Sumenep, 7 September 2024 – Festival Sepeda Hias tingkat Kabupaten Sumenep tahun ini kembali memukau masyarakat dengan kemeriahan dan kreativitas yang ditampilkan oleh para peserta. Ajang tahunan ini tidak hanya menjadi sarana unjuk kebolehan para pelajar, tetapi juga menjadi momen penting untuk melestarikan dan mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda. SDN Pangarangan 3 Sumenep, yang tahun lalu hanya meraih juara harapan 1 dengan tema "Artificial Intelligence," kini berhasil naik podium dengan meraih posisi ketiga berkat penampilan yang mengusung tema "Topeng Dalang Songenep."

Mengusung Tema Topeng Dalang Songenep, SDN Pangarangan 3 Sumenep Raih Juara 3 di Festival Sepeda Hias Kabupaten


Mengangkat Budaya Lokal: Tema “Topeng Dalang Songenep

Keputusan SDN Pangarangan 3 untuk mengangkat tema "Topeng Dalang Songenep" pada festival tahun ini merupakan langkah strategis yang membuahkan hasil gemilang. Tema ini bukan sekadar pilihan acak, melainkan sebuah upaya untuk memperkenalkan kembali salah satu warisan budaya Sumenep yang kaya akan nilai-nilai luhur. Topeng Dalang Songenep adalah seni pertunjukan tradisional yang sarat makna, mencerminkan filosofi dan identitas masyarakat Madura, khususnya Sumenep.

Dengan mengusung tema ini, SDN Pangarangan 3 tidak hanya tampil menonjol di antara peserta lain, tetapi juga memberikan pesan penting tentang pentingnya melestarikan budaya lokal di tengah arus globalisasi. Di tahun sebelumnya, sekolah ini menampilkan konsep yang sangat modern dengan tema "Artificial Intelligence," yang meskipun berhasil meraih juara harapan 1, ternyata masih kurang menggugah antusiasme juri dan penonton. Belajar dari pengalaman tersebut, SDN Pangarangan 3 memutuskan untuk berfokus pada sesuatu yang lebih dekat dengan akar budaya mereka, yang akhirnya membuahkan hasil lebih baik.

Mengusung Tema Topeng Dalang Songenep, SDN Pangarangan 3 Sumenep Raih Juara 3 di Festival Sepeda Hias Kabupaten


Kolaborasi dan Persiapan Matang: Kunci Kesuksesan

Kesuksesan SDN Pangarangan 3 tahun ini tidak lepas dari persiapan matang dan kolaborasi semua pihak yang terlibat. Proses persiapan dimulai jauh sebelum hari H, dengan tim kreatif yang dipimpin oleh Gandy dan rekan-rekan bekerja keras untuk merancang konsep sepeda hias yang dapat memadukan nilai-nilai tradisional dan elemen modern. Tim ini tidak hanya fokus pada aspek visual, tetapi juga pada bagaimana pesan budaya yang diusung bisa tersampaikan dengan jelas dan efektif.

Selain tim kreatif, tim support yang dikomandoi oleh Syamsul Arifin juga memainkan peran krusial dalam memastikan kelancaran semua persiapan teknis dan logistik. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap detail, mulai dari bahan kostum hingga alat peraga, tersedia tepat waktu dan dalam kondisi terbaik. Syamsul mengakui bahwa tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah mengintegrasikan elemen tradisional dalam format modern yang tetap menarik bagi penonton muda.

Tidak ketinggalan, tim akomodasi yang dipimpin oleh Indah Nurhayati turut serta dalam menjaga kesejahteraan dan kenyamanan seluruh tim selama proses persiapan hingga pelaksanaan festival. Mereka mengatur segala kebutuhan terkait penginapan, konsumsi, dan kenyamanan para siswa serta guru yang terlibat, memastikan bahwa mereka tetap fokus dan semangat hingga hari pelaksanaan.

Tim dokumentasi yang dipimpin oleh Wulandari dan Edo juga memberikan kontribusi yang signifikan. Mereka mendokumentasikan setiap momen penting dari persiapan hingga penampilan di hari festival, memastikan bahwa setiap proses terekam dengan baik. Dokumentasi ini tidak hanya menjadi kenangan berharga, tetapi juga sebagai bahan evaluasi dan referensi untuk kegiatan serupa di masa depan.

Peran Penting Orang Tua dan Penata Rias

Tidak bisa dipungkiri, dukungan dari para orang tua siswa juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan SDN Pangarangan 3. Mereka terlibat aktif dalam setiap tahap persiapan, memberikan bantuan moril maupun materiil, serta mendorong anak-anak mereka untuk tampil sebaik mungkin. Semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh para orang tua menunjukkan betapa pentingnya kerjasama antara sekolah dan keluarga dalam mendukung prestasi anak-anak.

Di sisi lain, peran penata rias, Mbak Yanti, juga tak kalah penting. Dengan keahliannya, Mbak Yanti berhasil menampilkan para peserta dengan penampilan yang sesuai dengan tema "Topeng Dalang Songenep." Dia mampu menggabungkan elemen tradisional dan modern dalam riasan dan kostum, sehingga para siswa terlihat lebih percaya diri dan menarik perhatian penonton. Mbak Yanti mengungkapkan bahwa dia merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari tim ini dan berharap hasil karyanya bisa membawa SDN Pangarangan 3 menuju prestasi yang lebih tinggi.

Kehadiran Ki Dalang Ma’adin, maestro Topeng Dalang Songenep, juga memberikan nilai tambah dalam penampilan SDN Pangarangan 3. Ki Dalang Ma’adin tidak hanya memberikan arahan tentang filosofi dan makna topeng dalang, tetapi juga memotivasi para siswa untuk tampil maksimal. Kehadirannya memberikan sentuhan autentik pada penampilan, memastikan bahwa esensi budaya lokal yang ingin disampaikan tidak hilang dalam proses modernisasi tampilan.

Pandangan Kepala Sekolah dan Ketua Panitia

Kepala Sekolah SDN Pangarangan 3, Zainal, S.Pd., mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. Menurutnya, prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi semua pihak yang terlibat, serta merupakan langkah maju dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. "Kami sangat bangga dan bersyukur atas prestasi yang telah diraih oleh anak-anak kami. Tahun lalu, kami hanya meraih juara harapan 1, tapi tahun ini kami berhasil naik podium. Ini adalah bukti bahwa kerja keras dan belajar dari pengalaman bisa membawa hasil yang lebih baik," ujarnya.

Zainal juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim, khususnya kepada Mbak Yanti dan Ki Dalang Ma’adin yang telah memberikan kontribusi besar dalam kesuksesan ini. "Tanpa dukungan dan bantuan mereka, mungkin hasilnya tidak akan sebaik ini. Kami sangat berterima kasih atas dedikasi dan kerja keras mereka," tambah Zainal.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival, Kurnain Hidayat, mengapresiasi upaya SDN Pangarangan 3 dalam mengangkat tema budaya lokal. Menurutnya, tema "Topeng Dalang Songenep" merupakan pilihan yang sangat tepat dan berhasil menarik perhatian juri serta penonton. "Tema ini tidak hanya memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda, tetapi juga menunjukkan bahwa warisan budaya kita masih relevan dan bisa disajikan dengan cara yang menarik," ujarnya.

Kurnain juga mengungkapkan bahwa persaingan tahun ini cukup ketat, dengan banyak peserta yang menampilkan konsep-konsep kreatif dan inovatif. "Setiap tahun, kompetisi ini semakin menarik dengan ide-ide yang luar biasa dari para peserta. SDN Pangarangan 3 tahun ini berhasil menonjol dengan menggabungkan unsur tradisional dan modern dalam penampilannya, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi," katanya.

Masa Depan Warisan Budaya di Tangan Generasi Muda

Keberhasilan SDN Pangarangan 3 Sumenep dalam Festival Sepeda Hias tahun ini tidak hanya sekedar prestasi di atas kertas, tetapi juga menjadi bukti bahwa warisan budaya lokal masih memiliki tempat penting di hati generasi muda. Melalui festival ini, mereka belajar bahwa budaya bukanlah sesuatu yang kuno atau usang, tetapi merupakan bagian penting dari identitas mereka yang harus dijaga dan dilestarikan.

Di masa depan, tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana memastikan bahwa generasi muda tetap tertarik untuk mempelajari dan melestarikan budaya mereka di tengah arus globalisasi yang semakin kuat. Festival seperti ini menjadi salah satu sarana yang efektif untuk mengenalkan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal. SDN Pangarangan 3 Sumenep, dengan prestasi dan dedikasinya, telah menunjukkan bahwa ketika budaya lokal diangkat dengan cara yang kreatif dan relevan, generasi muda tidak hanya akan tertarik, tetapi juga akan bangga untuk menjadi bagian dari warisan budaya tersebut.

Dengan semangat ini, diharapkan SDN Pangarangan 3 Sumenep dan sekolah-sekolah lainnya terus mengusung tema-tema yang menggali kekayaan budaya lokal, sehingga warisan budaya seperti Topeng Dalang Songenep tidak hanya tetap hidup, tetapi juga berkembang dan menjadi inspirasi bagi generasi-generasi berikutnya. Terima kasih kepada seluruh tim yang telah berkontribusi, dari tim kreatif, support, akomodasi hingga dokumentasi. Bersama, mereka telah membawa SDN Pangarangan 3 menuju podium kemenangan dan mempersembahkan sesuatu yang membanggakan bagi Sumenep.