Memacu Semangat Membaca di SDN Pangarangan 3: Distribusi Buku dari Kemendikbud RI

Sumenep, Jawa Timur – Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan minat baca generasi muda, SDN Pangarangan 3 Sumenep menjadi salah satu sekolah yang mengambil langkah progresif dalam menghidupkan budaya literasi di kalangan siswa. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI), distribusi 600 buku telah dilakukan secara bertahap, disertai dengan visi yang kuat untuk menjadikan literasi sebagai fondasi pendidikan di sekolah tersebut.

Buku-buku yang diterima ini merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional (GLN), sebuah inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa di seluruh Indonesia. Dengan mengedepankan pengayaan literasi melalui buku-buku bermutu, GLN berusaha menciptakan ekosistem yang literat di setiap sekolah, khususnya di sekolah dasar seperti SDN Pangarangan 3.

Memacu Semangat Membaca di SDN Pangarangan 3: Distribusi Buku dari Kemendikbud RI


Distribusi Buku: Semangat Membaca di Setiap Sudut Kelas

Distribusi buku ini tidak dilakukan secara langsung dalam sekali pengiriman, melainkan dilakukan secara periodik, sekali setiap bulan. Dengan demikian, pojok literasi di setiap kelas selalu diperbarui dengan koleksi buku yang baru dan segar. Karina Justicia, salah satu pustakawati SDN Pangarangan 3, menegaskan pentingnya distribusi buku ini dalam mendukung budaya baca yang kuat di kalangan siswa. Menurut Karina, "Distribusi buku ke kelas-kelas sangat penting untuk mendukung peningkatan budaya baca. Setiap bulan, buku-buku di pojok literasi kelas diganti judulnya. Kami ingin anak-anak selalu mendapatkan bahan bacaan yang menarik dan berbeda setiap saat."

Selain itu, Eva Anggraeni, pustakawati lainnya, menjelaskan bahwa sekolah ini juga memiliki stok buku karya murid dan guru, sebuah langkah yang memperkaya sumber bacaan bagi para siswa. “Kami punya cukup stok buku bacaan, termasuk karya dari murid dan guru. Namun, jika ada donasi buku dari pihak mana pun, kami selalu siap menerima,” tambahnya.

Dukungan Penuh dari Kepala Sekolah

Zainal, S.Pd., Kepala SDN Pangarangan 3, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemendikbud Ristek RI atas bantuan buku yang telah mereka terima. "Kami sangat berterima kasih kepada Kemendikbud Ristek RI atas donasi buku pengayaan Gerakan Literasi Nasional ini. Stok buku yang memadai telah membantu kami menciptakan ekosistem literat di sekolah," ucapnya.

Menurut Zainal, ekosistem literat yang terbentuk dari distribusi buku ini telah membawa dampak positif yang luar biasa bagi siswa-siswinya. Berkat program ini, SDN Pangarangan 3 berhasil melahirkan Duta Literasi Cilik serta Penulis Cilik Sumenep, dua inisiatif yang memberi ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan literasi yang kreatif dan inspiratif.

Gerakan Literasi: Membentuk Generasi Pembaca Masa Depan

Gerakan Literasi Nasional (GLN) merupakan bagian dari program besar pemerintah yang diluncurkan untuk meningkatkan literasi di berbagai jenjang pendidikan. Data dari Kemendikbud Ristek RI menunjukkan bahwa kemampuan literasi siswa Indonesia masih memerlukan banyak peningkatan. Menurut survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2018, tingkat literasi siswa Indonesia berada di peringkat 72 dari 79 negara.

Inisiatif seperti distribusi buku ke sekolah-sekolah, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Sumenep, menjadi salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini. Buku-buku yang didistribusikan mencakup berbagai jenis bacaan, mulai dari buku fiksi hingga nonfiksi, dengan harapan bahwa siswa dapat mengembangkan minat baca yang beragam. Pojok literasi yang ada di setiap kelas di SDN Pangarangan 3 menjadi jantung dari program ini, di mana siswa memiliki akses mudah ke berbagai bahan bacaan setiap harinya.

Peran Penting Pustakawati dalam Menggerakkan Literasi

Karina Justicia dan Eva Anggraeni, dua pustakawati yang bertugas di SDN Pangarangan 3, memainkan peran penting dalam mengelola distribusi buku serta menjaga agar pojok literasi di setiap kelas selalu dalam kondisi optimal. Tidak hanya mengganti buku-buku di pojok literasi secara berkala, mereka juga mendorong siswa untuk membaca lebih banyak melalui berbagai kegiatan yang menarik, seperti membaca bersama, diskusi buku, hingga lomba menulis.

Menurut Karina, salah satu kunci sukses dalam membentuk budaya literasi di sekolah adalah memberikan variasi bacaan yang terus-menerus kepada siswa. "Kami berusaha mengganti judul buku di pojok literasi setiap bulan agar siswa selalu merasa tertarik untuk membaca. Selain itu, kami juga menyediakan buku karya siswa dan guru sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas mereka," jelas Karina.

Eva Anggraeni menambahkan bahwa keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan literasi juga menjadi pendorong utama keberhasilan program ini. "Anak-anak tidak hanya membaca, tetapi juga menulis dan mendiskusikan buku-buku yang mereka baca. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kritis dan kreatif," kata Eva.

Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Kunci Kesuksesan Literasi

Selain dukungan dari pihak sekolah dan pemerintah, keterlibatan orang tua dan masyarakat juga menjadi kunci penting dalam keberhasilan program literasi di SDN Pangarangan 3. Sekolah ini secara aktif mengajak orang tua untuk mendukung anak-anak mereka dalam kegiatan membaca di rumah, serta membuka pintu bagi masyarakat yang ingin mendonasikan buku.

"Jika ada donasi buku dari pihak manapun, kami sangat siap menerima. Kami percaya bahwa semakin banyak buku yang tersedia, semakin besar kesempatan siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca mereka," jelas Karina Justicia.

Sekolah juga secara rutin mengadakan kegiatan literasi yang melibatkan orang tua dan masyarakat, seperti festival buku, lomba membaca, dan pameran karya literasi siswa. Semua kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat literasi tidak hanya di kalangan siswa, tetapi juga di seluruh komunitas sekolah.

Menciptakan Generasi Literat dengan Dukungan Penuh

Distribusi buku dari Kemendikbud Ristek RI ke SDN Pangarangan 3 merupakan langkah nyata untuk mendukung terciptanya ekosistem literasi di sekolah-sekolah Indonesia. Buku-buku yang didistribusikan secara periodik ini tidak hanya memperkaya pojok literasi di kelas-kelas, tetapi juga membangkitkan minat baca siswa. Dengan dukungan dari pihak sekolah, pustakawati, orang tua, dan masyarakat, SDN Pangarangan 3 kini menjadi salah satu contoh sukses dalam menjalankan Gerakan Literasi Nasional.

Dampak positif dari program ini sudah mulai terlihat. Dengan munculnya Duta Literasi Cilik dan Penulis Cilik Sumenep, SDN Pangarangan 3 membuktikan bahwa ketika ekosistem literasi dibangun dengan baik, siswa akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya pandai membaca, tetapi juga kreatif dalam menulis dan berpikir kritis. Ini adalah wujud nyata dari cita-cita besar Gerakan Literasi Nasional.


Sumber: sdnppangarangan3.sch.id