Semarak Hari Keempat di SDN Pangarangan 3 Sumenep: Lomba Baca Puisi, Menyanyi Tunggal, dan Dance

Sumenep, 15 Agustus 2024 – Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di SDN Pangarangan 3 Sumenep mencapai puncaknya pada hari keempat rangkaian acara yang berlangsung pada Kamis, 15 Agustus 2024. Dengan antusiasme tinggi, para siswa, guru, dan wali murid mengikuti rangkaian lomba yang telah disiapkan oleh panitia sekolah. Lomba-lomba yang digelar hari ini, seperti lomba baca puisi, menyanyi tunggal, dan tari modern (dance), tidak hanya memeriahkan suasana tetapi juga menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme di kalangan siswa.

Semarak Hari Keempat di SDN Pangarangan 3 Sumenep: Lomba Baca Puisi, Menyanyi Tunggal, dan Dance


Sejak pagi hari, suasana di lingkungan sekolah sudah terasa berbeda. Para siswa datang dengan pakaian rapi dan penuh semangat, siap untuk mengikuti lomba yang telah mereka persiapkan dengan matang. Sebelum acara dimulai, Zainal, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN Pangarangan 3 Sumenep, memberikan sambutan singkat yang penuh motivasi kepada para siswa. Ia mengingatkan bahwa lomba-lomba ini bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang bagaimana menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kerja sama di antara siswa.



Acara hari ini dibuka dengan Lomba Baca Puisi, yang menjadi salah satu ajang untuk mengapresiasi karya sastra Indonesia. Dua puisi yang dipilih untuk dibacakan oleh para peserta adalah "Diponegoro" karya Chairil Anwar dan "Museum Perjuangan" karya Kuntowijoyo. Kedua puisi ini dipilih bukan tanpa alasan; mereka mengandung pesan-pesan mendalam tentang perjuangan dan semangat nasionalisme yang sangat relevan dengan peringatan Hari Kemerdekaan.



"Diponegoro" karya Chairil Anwar merupakan puisi yang menggambarkan semangat juang Pangeran Diponegoro melawan penjajah. Puisi ini dengan indahnya menggabungkan kata-kata yang penuh emosi dan kekuatan, yang menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta dalam menyampaikan maknanya kepada penonton. Di sisi lain, "Museum Perjuangan" karya Kuntowijoyo menawarkan perspektif berbeda dengan mengajak pembacanya untuk merenungkan makna sejarah dan bagaimana kita seharusnya menjaga dan menghargai warisan perjuangan bangsa.



Para siswa yang tampil dalam lomba ini menunjukkan kemampuan mereka dalam menghayati setiap bait puisi yang mereka bacakan. Dengan intonasi yang tepat dan ekspresi wajah yang mendukung, mereka berhasil membawa penonton merasakan kembali semangat dan perjuangan yang tergambar dalam puisi-puisi tersebut. Dewan juri yang terdiri dari Pakguru S. Herianto sebagai Juri 1 dan Bu Runni sebagai Juri 2 memberikan penilaian berdasarkan beberapa aspek, seperti penghayatan, intonasi, dan kejelasan penyampaian. Mereka tampak serius menilai setiap penampilan, memastikan bahwa para pemenang nanti adalah yang benar-benar mampu menyampaikan pesan puisi dengan baik.




Setelah lomba baca puisi, suasana semakin meriah dengan Lomba Menyanyi Tunggal. Lagu-lagu yang dipilih untuk lomba ini adalah "Hari Merdeka" karya H. Mutahar dan "Desaku" karya L. Manik, dua lagu yang memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. "Hari Merdeka" adalah lagu yang sering dinyanyikan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan, menggambarkan kegembiraan dan rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia. Sementara itu, "Desaku" mengajak pendengarnya untuk mengenang keindahan desa dan kehidupan yang damai, yang menjadi simbol kekayaan alam dan budaya Indonesia.



Para peserta lomba menyanyi tunggal menunjukkan bakat mereka dengan menyanyikan kedua lagu tersebut dengan penuh penghayatan. Setiap nada dan lirik dibawakan dengan sempurna, menggugah emosi penonton yang turut bernyanyi bersama. Beberapa peserta bahkan menambahkan gerakan-gerakan sederhana yang semakin memperindah penampilan mereka. Dewan juri kembali memberikan penilaian yang ketat, memastikan bahwa pemenang nanti adalah yang benar-benar memiliki kualitas vokal dan kemampuan penghayatan yang tinggi.

Puncak acara hari ini adalah Lomba Dance (Tari Modern), yang selalu menjadi favorit di kalangan siswa. Lomba tari ini menampilkan gerakan-gerakan dinamis yang diiringi oleh musik modern, memadukan kreativitas dan semangat kemerdekaan. Para peserta tampil dengan kostum yang menarik, penuh warna, dan sesuai dengan tema yang mereka bawakan. Koreografi yang dipersiapkan dengan matang oleh masing-masing kelompok menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam mengikuti lomba ini.

Para penonton dibuat terpukau dengan setiap gerakan yang ditampilkan. Mulai dari gerakan enerjik hingga gerakan yang memerlukan kekompakan tinggi, semua ditampilkan dengan sangat apik. Tidak hanya kemampuan fisik, lomba tari ini juga menguji kerja sama dan kekompakan antaranggota tim. Setiap kelompok berusaha menampilkan yang terbaik, membuat suasana semakin semarak dengan sorak sorai penonton yang turut mendukung.

Acara hari ini dipandu oleh dua pembawa acara yang sudah tidak asing lagi di kalangan siswa, yaitu Bu Dyah dan Pak Yoyok. Dengan gaya mereka yang santai namun tetap profesional, keduanya berhasil menjaga alur acara tetap lancar dan menarik. Mereka juga sesekali menyelipkan humor ringan yang membuat suasana menjadi lebih akrab dan ceria. Kehadiran mereka sebagai pembawa acara memberikan warna tersendiri dalam rangkaian lomba hari ini.

Di akhir acara, tiba saatnya pengumuman pemenang yang dinanti-nanti oleh semua peserta. Para juri telah selesai berdiskusi dan menetapkan para pemenang dari masing-masing lomba. Meskipun ada rasa tegang di antara peserta yang menunggu hasil, semua tetap menunjukkan sikap sportif dan saling mendukung satu sama lain.

Pengumuman pemenang dimulai dari lomba baca puisi, di mana juri memberikan apresiasi tinggi kepada para peserta yang berhasil membawakan puisi dengan sangat baik. Disusul dengan pengumuman pemenang lomba menyanyi tunggal, yang juga disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin. Terakhir, pengumuman pemenang lomba tari modern yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Sorak sorai kegembiraan pecah saat para pemenang diumumkan, menunjukkan betapa bangganya mereka dengan pencapaian tersebut.

Zainal, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN Pangarangan 3 Sumenep, memberikan ucapan selamat kepada para pemenang dan semua peserta yang telah berpartisipasi dengan penuh semangat. Ia menekankan bahwa kemenangan bukanlah tujuan akhir, melainkan proses belajar dan kebersamaan yang harus dihargai. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini, mulai dari guru, siswa, hingga wali murid.

Dengan berakhirnya acara hari ini, rangkaian lomba dalam peringatan Hari Kemerdekaan di SDN Pangarangan 3 Sumenep pun mendekati akhir. Namun, semangat dan kenangan indah dari kegiatan ini akan terus melekat di hati setiap peserta dan penonton. Sekolah berharap bahwa melalui kegiatan seperti ini, siswa-siswa SDN Pangarangan 3 Sumenep akan semakin mencintai tanah air dan menghargai perjuangan para pahlawan dengan cara yang menyenangkan dan edukatif.

Acara diakhiri dengan foto bersama antara para pemenang, juri, dan panitia sebagai kenang-kenangan. Dengan senyum bahagia dan semangat yang masih terasa, para siswa kembali ke kelas mereka dengan membawa pengalaman berharga yang akan selalu diingat sepanjang masa.